Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cendikiawan Matematika Muslim Yang Dilupakan Al- Khwarizmi

 

Foto Al-Khwarizmi (source : ig sarung Atlas


Al- Khwarizmi merupakan seseorang cendekiawan Muslim populer yang hidup pada abad ke- 9. Ia diketahui selaku" ayah aljabar" serta pula berkontribusi dalam bidang matematika, astronomi, serta geografi.


Karya populer al- Khwarizmi merupakan" Al- Kitab al- Mukhtasar fi Hisab al- Jabr wal- Muqabala", yang diterjemahkan jadi" The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing". Novel ini ialah novel awal yang mangulas sistem matematika aljabar, yang setelah itu diketahui selaku aljabar.


Tidak hanya itu, al- Khwarizmi pula menulis novel tentang astronomi, di mana ia meningkatkan sistem kalender Islam yang digunakan sampai dikala ini. Ia pula menulis novel tentang geografi, yang berisi data tentang negara- negara serta kota- kota berarti pada dikala itu.


Karya- karya al- Khwarizmi sangat mempengaruhi dalam sejarah matematika serta ilmu pengetahuan. Nama" aljabar" sendiri berasal dari judul novel yang ditulis oleh al- Khwarizmi, serta metode aljabar yang ditemuinya sudah pengaruhi pertumbuhan matematika modern. Al- Khwarizmi pula diketahui selaku salah satu dari" 3 Ibn"( bersama dengan Ibnu Sina serta Ibnu Rushd) yang dikira selaku cendekiawan terbanyak dalam sejarah Islam.


Mempengaruhi Ilmu Matematika Sampai Dikala Ini

Al- Khawarizmi ialah seseorang matematikawan, astronom, serta pakar geografi Muslim populer dari abad ke- 9. Ia diketahui selaku ayah aljabar sebab karya- karyanya yang mempengaruhi dalam pengembangan aljabar modern.


Salah satu karya populer al- Khawarizmi merupakan" The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing" ataupun diucap pula" Al- Kitab al- Mukhtasar fi Hisab al- Jabr wal- Muqabala". Novel ini jadi landasan untuk pengembangan aljabar modern serta mangulas sistem matematika yang memakai simbol buat melaporkan variabel serta persamaan aljabar.


Donasi al- Khawarizmi dalam dunia matematika pula nampak dalam pengembangan sistem angka Hindu- Arab yang digunakan secara luas di segala dunia dikala ini. Al- Khawarizmi bawa pengetahuan serta metode matematika dari India ke dunia Arab, serta dengan itu, dia menolong meningkatkan serta menyempurnakan sistem angka Arab yang diketahui selaku angka Hindu- Arab.


Tidak hanya itu, al- Khawarizmi pula mempunyai karya berarti dalam bidang trigonometri, semacam tabel sinus serta kosinus. Ia pula membuat temuan berarti dalam ilmu astronomi, semacam pengembangan kalender Islam yang digunakan sampai dikala ini.


Pengaruh Al- Khawarizmi dalam dunia matematika sangat besar. Karya- karyanya jadi fondasi serta inspirasi untuk pertumbuhan ilmu matematika modern serta menolong membentuk sistem angka serta notasi matematika yang digunakan dikala ini. Karya- karyanya pula jadi inspirasi untuk banyak matematikawan serta ilmuwan yang lain dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.


Al- Khwarizmi Dengan Pembelajaran Yang Di Tekuni

Sayyidna Muhammad ibn Musa al- Khwarizmi dilahirkan di Khwarizm, suatu wilayah di Asia Tengah( saat ini Uzbekistan) pada dekat tahun 780 Masehi. Ia memperoleh pembelajaran awal mulanya di Khwarizm, namun setelah itu berpindah ke Baghdad, yang pada dikala itu ialah pusat kebudayaan serta pembelajaran Islam.


Di Baghdad, al- Khawarizmi belajar di Bait al- Hikmah, suatu lembaga pembelajaran serta riset populer pada masa kejayaan Islam. Di lembaga ini, ia belajar matematika, astronomi, serta filsafat dari para cendekiawan terkemuka pada masanya.


Tidak hanya itu, al- Khawarizmi pula mendapatkan pengetahuan matematika dari India, yang pada dikala itu mempunyai kemajuan matematika yang lebih maju daripada dunia Islam. Al- Khawarizmi setelah itu meningkatkan serta menyempurnakan metode matematika India serta membawanya ke dunia Islam.


Al- Khawarizmi pula belajar geografi, sejarah, serta linguistik. Ia mempunyai pengetahuan yang luas dalam bahasa Arab, Persia, serta Yunani.


Dalam karirnya selaku pakar matematika serta astronomi, al- Khawarizmi bekerja selaku pengajar serta periset di Baghdad. Ia pula jadi anggota Dewan Ilmu Pengetahuan Kekhalifahan Abbasiyah, suatu lembaga yang dipercayakan buat meningkatkan ilmu pengetahuan serta teknologi pada masa itu.


Dalam hidupnya, al- Khawarizmi sangat menghargai pembelajaran serta senantiasa berupaya buat memperluas pengetahuannya dalam bermacam bidang ilmu pengetahuan serta humaniora. Pembelajaran serta pengetahuan yang luas tersebut menolong al- Khawarizmi dalam meningkatkan karya- karyanya yang jadi tonggak berarti dalam sejarah matematika serta ilmu pengetahuan.