Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Referensi, Tokoh - Tokoh Dunia Dalam Mengulas Paradigma

Ilustrasi (dok : Istimewa) 


Salah satu ilmuan yang populer dalam kajian paradigma merupakan Thomas Kuhn dengan bukunya yang bertajuk" The Structure of Scientific Revolutions" yang awal kali diterbitkan pada tahun 1962. Novel ini mangulas tentang pergantian paradigma dalam ilmu pengetahuan serta menyoroti kalau sains bukanlah bertabiat statis, melainkan senantiasa tumbuh serta hadapi pergantian.


Tidak hanya Kuhn, sebagian ilmuan lain yang pula mangulas tentang paradigma antara lain merupakan:


Imre Lakatos dengan bukunya yang bertajuk" The Methodology of Scientific Research Programmes" yang awal kali diterbitkan pada tahun 1978. Novel ini mangulas tentang konsep paradigma dalam ilmu pengetahuan serta mengajukan teori tentang metodologi riset ilmiah.


Karl Popper dengan bukunya yang bertajuk" The Logic of Scientific Discovery" yang awal kali diterbitkan pada tahun 1934. Novel ini mangulas tentang tata cara riset ilmiah serta mengajukan konsep falsifikasi selaku kriteria buat menguji kebenaran sesuatu teori.


Paul Feyerabend dengan bukunya yang bertajuk" Against Method" yang awal kali diterbitkan pada tahun 1975. Novel ini mengkritik paradigma positivisme serta menampilkan kalau ilmu pengetahuan tidak senantiasa wajib menjajaki ketentuan yang kaku serta terkadang memerlukan pendekatan yang lebih fleksibel.


Buku- buku ini membagikan donasi berarti dalam uraian tentang paradigma serta cara- cara buat meningkatkan pengetahuan serta ilmu pengetahuan.


Pertumbuhan Tentang Penafsiran Paradigma

Ilmu paradigma ialah cabang ilmu yang menekuni tentang gimana sesuatu disiplin ilmu ataupun bidang riset tertentu diorganisasikan, dibesarkan, serta dimengerti. Pertumbuhan ilmu paradigma sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan warga, teknologi, serta pengetahuan yang terus tumbuh.


Sebagian pertumbuhan ilmu paradigma yang terjalin dalam sebagian dekade terakhir antara lain:


Paradigma postmodern: Paradigma ini menekankan pada berartinya mempertanyakan otoritas serta kebenaran, dan memandang kalau kebenaran itu tidak bisa ditentukan secara obyektif.


Paradigma konstruktivis: Paradigma ini memandang kalau pengetahuan dibentuk secara sosial serta kultural, sehingga berbeda- beda antara orang serta budaya.


Paradigma realis: Paradigma ini memandang kalau objek riset mempunyai realitas yang independen dari pengamatan manusia, sehingga bisa dipelajari secara objektif.


Paradigma positivis: Paradigma ini memandang kalau pengetahuan bisa ditentukan lewat tata cara ilmiah serta pengamatan empiris, sehingga berupaya mencari kenyataan yang obyektif.


Paradigma kritis: Paradigma ini menekankan pada berartinya kritis dalam mengalami kekuasaan serta ketidakadilan, dan mencermati konteks sosial, politik, serta ekonomi dalam uraian terhadap sesuatu permasalahan.


Pertumbuhan ilmu paradigma terus berganti serta tumbuh bersamaan waktu. Perihal ini menampilkan kalau ilmu paradigma tidak statis serta senantiasa hadapi evolusi bersamaan dengan pertumbuhan warga serta pengetahuan yang terus tumbuh.


Perbandingan Mendasar Antara Paradigma Ideologi

Pandangan hidup serta paradigma merupakan 2 konsep yang berbeda, walaupun keduanya terpaut dengan uraian serta uraian tentang kenyataan serta gimana dunia bekerja. Berikut merupakan perbandingan antara pandangan hidup serta paradigma:


Definisi Pandangan hidup merupakan seperangkat kepercayaan ataupun pemikiran tentang gimana warga wajib berperan, apa nilai- nilai yang berarti, serta gimana aksi wajib ditunjukan buat menggapai tujuan tersebut. Paradigma merupakan seperangkat prinsip ataupun model buat menguasai sesuatu bidang riset ataupun ilmu pengetahuan tertentu.


Fokus Pandangan hidup lebih fokus pada nilai- nilai serta tujuan sosial, sebaliknya paradigma lebih fokus pada model ataupun teori buat menguasai dunia.


Aspek Subyektivitas serta Objektivitas Pandangan hidup lebih subjektif sebab mengaitkan nilai- nilai serta kepercayaan individu yang bisa bermacam- macam antara orang serta kelompok. Paradigma lebih objektif sebab lebih didasarkan pada kenyataan serta model yang bisa diuji secara empiris.


Tujuan Pandangan hidup bertujuan buat pengaruhi serta mengganti dunia cocok dengan nilai- nilai yang diyakini, sebaliknya paradigma bertujuan buat menguasai serta menarangkan dunia cocok dengan prinsip- prinsip yang teruji valid.


Ruang lingkup Pandangan hidup bisa digunakan dalam banyak bidang, tercantum politik, agama, sosial, serta ekonomi. Paradigma lebih spesial serta diterapkan pada bidang riset tertentu semacam sains, ilmu sosial, ataupun seni.


Walaupun terdapat perbandingan antara pandangan hidup serta paradigma, keduanya mempunyai pengaruh besar dalam metode manusia menguasai serta berhubungan dengan dunia dekat.