Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Ujian Nasional ataupun UN, Mari Ikuti Ceritanya

Ilustrasi Ujian Nasional (Source : suaranusantara/dok:istimewa) 


Badan Tadzkir Akbar - Ujian Nasional (UN) merupakan suatu uji yang dilaksanakan secara nasional buat mengevaluasi pencapaian belajar siswa di Indonesia. UN awal kali diterapkan di Indonesia pada tahun 1975, dengan tujuan buat mengukur keahlian siswa pada akhir pembelajaran menengah atas.


Pada awal mulanya, UN dilaksanakan secara terpisah antara sekolah- sekolah yang berbeda serta memakai sistem evaluasi yang berbeda pula. Tetapi, pada tahun 1982, pemerintah Indonesia menghasilkan kebijakan buat menyelaraskan sistem evaluasi tersebut sehingga bisa digunakan selaku perlengkapan ukur yang lebih akurat serta transparan.


Pada tahun 1994, UN diganti jadi tes nasional yang bertabiat nasional serta dilaksanakan secara serentak di segala Indonesia. UN dilaksanakan tiap tahun pada bulan April ataupun Mei serta terdiri dari 3 mata pelajaran harus, ialah Bahasa Indonesia, Matematika, serta IPA( Ilmu Pengetahuan Alam).


Tetapi, semenjak tahun 2013, pemerintah Indonesia mulai melaksanakan reformasi dalam penerapan UN dengan melenyapkan tes buat jenjang pembelajaran bawah serta mengevaluasi siswa dengan memakai evaluasi yang lebih komprehensif serta terintegrasi, semacam evaluasi akhir sekolah( Cocok) serta tes akhir sekolah( UAS) buat SMA/ Sekolah Menengah Kejuruan(SMK). Reformasi ini dicoba buat kurangi beban siswa serta kurangi aplikasi korupsi serta kecurangan dalam UN.


Pada tahun 2020, pemerintah Indonesia secara formal menghapus UN serta mengubahnya dengan sistem evaluasi yang lebih holistik serta komprehensif, semacam evaluasi akhir semester( Cocok) serta tes akhir semester (UAS) yang terintegrasi dalam Kurikulum 2013. Reformasi ini bertujuan buat tingkatkan mutu pembelajaran di Indonesia serta membenarkan kalau seluruh siswa menerima pembelajaran yang sama dengan pengalaman belajar yang lebih positif serta bermakna



UN Tidak Diberlakukan Lagi

pada tahun 2020, pemerintah Indonesia secara formal menghapus Tes Nasional( UN) serta mengubahnya dengan sistem evaluasi yang lebih holistik serta komprehensif, semacam evaluasi akhir semester( Cocok) serta tes akhir semester( UAS) yang terintegrasi dalam Kurikulum 2013. Reformasi ini dicoba buat tingkatkan mutu pembelajaran di Indonesia serta membenarkan kalau seluruh siswa menerima pembelajaran yang sama dengan pengalaman belajar yang lebih positif serta bermakna.


Lebih dahulu, UN dilaksanakan tiap tahun pada bulan April ataupun Mei serta terdiri dari 3 mata pelajaran harus, ialah Bahasa Indonesia, Matematika, serta IPA( Ilmu Pengetahuan Alam). Tetapi, pemerintah Indonesia menghapus UN sebab dikira tidak efisien dalam mengukur mutu pembelajaran serta kerapkali jadi sumber tekanan pikiran serta beban untuk siswa dan bisa merangsang terbentuknya aplikasi korupsi serta kecurangan.


Dengan penghapusan UN, pemerintah Indonesia berharap bisa tingkatkan mutu pembelajaran serta membagikan peluang yang lebih luas untuk siswa buat meningkatkan kemampuan serta bakat mereka di bidang- bidang yang cocok dengan atensi serta bakat tiap- tiap. Tidak hanya itu, reformasi pembelajaran pula bertujuan buat menolong siswa dalam mempersiapkan diri mengalami tantangan di masa digital yang terus menjadi lingkungan serta tumbuh pesat.



Pengganti UN

pada tahun 2020, pemerintah Indonesia secara formal menghapus Tes Nasional( UN) serta mengubahnya dengan sistem evaluasi yang lebih holistik serta komprehensif, semacam evaluasi akhir semester( Cocok) serta tes akhir semester( UAS) yang terintegrasi dalam Kurikulum 2013. Reformasi ini dicoba buat tingkatkan mutu pembelajaran di Indonesia serta membenarkan kalau seluruh siswa menerima pembelajaran yang sama dengan pengalaman belajar yang lebih positif serta bermakna.


Lebih dahulu, UN dilaksanakan tiap tahun pada bulan April ataupun Mei serta terdiri dari 3 mata pelajaran harus, ialah Bahasa Indonesia, Matematika, serta IPA( Ilmu Pengetahuan Alam). Tetapi, pemerintah Indonesia menghapus UN sebab dikira tidak efisien dalam mengukur mutu pembelajaran serta kerapkali jadi sumber tekanan pikiran serta beban untuk siswa dan bisa merangsang terbentuknya aplikasi korupsi serta kecurangan.


Dengan penghapusan UN, pemerintah Indonesia berharap bisa tingkatkan mutu pembelajaran serta membagikan peluang yang lebih luas untuk siswa buat meningkatkan kemampuan serta bakat mereka di bidang- bidang yang cocok dengan atensi serta bakat tiap- tiap. Tidak hanya itu, reformasi pembelajaran pula bertujuan buat menolong siswa dalam mempersiapkan diri mengalami tantangan di masa digital yang terus menjadi lingkungan serta tumbuh pesat.