Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Study Instruktur 1 BTA

Penutupan Kegiatan Study Instruktur (SI), bertempat Panti Asuhan Ar Rahma Cereme, (24/01/2016).

Study Instruktur (SI) atau dahulu dikenal dengan nama Training of Trainer (TOT) merupakan salah satu kegiatan upgrading perkaderan di Badan Tadzkir Akbar (BTA), terdiri dari 3 Grade (tingkatan), yakni Study Instruktur 1, 2, dan 3.

Study Instruktur 1 (SI 1) digelar sebagai jenjang kelanjutan dari para anggota muda BTA yang baru saja selesai dikader dalam kegiatan Basic Training (Study Anggota/Saga 1). Selanjutnya para kader akan digembleng dalam Study Anggota 2 atau Saga 2 untuk setelahnya naik jenjang mengikuti SI 2, begitupun selanjutnya.

Sekilas SI 1 ini sangat penting bagi para anggota muda BTA dimana mereka akan mendapatkan pelatihan khusus dari segi mentalitas, wawasan dan retorika (kemampuan berbicara didepan umum) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Prinsip Kepemimpinan yakni how to influence people (cara mempengaruhi orang), maka aspek yang harus terpenuhi dari hal tersebut adalah keberanian, dan public speaking skill.

Metode dasar dalam melatih mentalitas, wawasan dan retorika para kader BTA dalam SI 1 adalah kemampuan membawakan salah satu materi yang diambil dalam pedoman materi pra basic training (latihan tingkat pra dasar) maupun basic training (latihan tingkat dasar) BTA. Dalam pra basic maupun basic training perkaderan BTA, kriteria umum materi-materi yang tersaji dibagi dalam 4 kategori yakni, Keislaman, Keorganisasian, Wawasan Umum dan Ke-BTA-an.

Para calon kontestan SI 1 yang tentunya sudah lulus dalam basic training BTA (SAGA 1, Jambore, dll), akan di undi materi yang akan dibawakan oleh para Instruktur pelaksana SI 1. saat judul materi sudah didapat, maka selanjutnya para peserta SI 1 ditugaskan untuk menyusun materi berdasarkan judul tersebut dalam bentuk makalah standard dengan jumlah halaman minimal 6 lembar.

Selain menyusun makalah, peserta haruslah menguasai materi secara komprehensif. Menguasai bukan menghafal keseluruhan materi, sebab hafalan rentan dengan lupa apabila gangguan psikologis demam panggung atau gugup saat membawa/mempresentasikan materi di depan tim penguji. Demam panggung sebenarnya hal yang lumrah terjadi kepada para pemula, maka menguasai dengan cara memahami materi lebih diutamakan oleh para peserta. Namun beberapa point wajib dihafal tentunya karena dalam point-point tertentu ada hal yang bersifat fundamental yang tidak bisa diimprovisasi oleh seorang pemateri, seperti misalnya, dalil ayat Alquran, dan Hadist, teori dan nama pemikir teori, tahun dan nama tempat, dll.

Dalam ruangan presentasi SI 1, para kontestan akan berhadapan dengan tim penguji SI 1 yang mendapatkan SK Tim Penguji dari pengurus setingkat. Biasanya Tim Penguji terdiri dari 3-5 orang dan materi akan dipandu oleh salah satu moderator.

Tiga aspek umum penilaian dalam SI 1 adalah tulisan makalah, penampilan diri, dan presentasi beserta tanya jawab. Kontestan yang berlaku sebagai pemateri dalam SI 1 harus mampu memukau para tim penguji dengan 3 aspek penilaian yang dimaksud.

Kader BTA yang lulus dalam SI 1 selanjutnya akan mendapatkan akreditasi dari pengurus setingkat untuk selanjutnya disematkan gelar Instruktur BTA, dan otomatis menjadi bagian dari Korps Instruktur di tingkat Cabang maupun Pengurus Besar (PB)

Kualitas kader BTA alumnus SI 1 memang terbilang diatas rata-rata, bahkan para alumnus SI 1 sudah dianggap memenuhi persyaratan untuk maju sebagai Ketua BTA ditingkat Cabang. Rata-rata alumnus SI 1 juga bakal didorong untuk mendalami kajian bidang ilmu yang menjadi fokus dari masing-masing Instruktur, dan terus termotivasi untuk meningkatkan taraf keilmuan.

Maka dari itu, sangat disayangkan sejumlah kader yang sudah lama berkecimpung di BTA namun hingga saat ini belum kunjung mengikuti SI 1, padahal SI 1 sangat bermanfaat dalam peningkatan kualitas SDM anggota BTA. Belum mengikuti SI 1 dengan sejuta alasan mulai dari kesibukan sekolah, kuliah, kerja, maupun enggan untuk ikut SI 1 sebab belum bisa membawakan materi, takut dsbg. Hal tersebut tentu disayangkan, masalah kesibukan atau tidak ada waktu bukanlah persoalan sebab setiap hari waktu tetap 24 Jam tidak akan berkurang dan tidak akan bertambah, tinggal masing-masing individu yang harus mampu melakukan manajerial waktu apapun aktivitas kita, sebagai kader kita harus sadar bahwa kita merupakan khalifah dan punya kewajiban dakwah sebagai wujud kecintaan kepada Allah dan Rasulnya. Masalah belum bisa membawa materi apalagi masih merasa takut, perlu disadari bahwa SI 1 adalah proses kita belajar membawakan materi, kader belum mampu membawakan materi karena tidak mau mencoba membawakan materi, salah satu cara untuk belajar membawakan materi adalah dengan ikut SI 1. Jangan pernah menyerah dengan keadaan.

"Kata menyerah hanya pantas dikatakan oleh orang yang sudah tidak memiliki nafas."
- Salahuddin Al Ayyub -

"Mencoba walau tidak berani adalah keberanian yang sebenarnya, jangan menunggu keberanian, sebab keberanian tak akan pernah hadir tanpa mencoba."

Insya Allah bermanfaat dan memberikan motivasi bagi anda, terkhusus bagi kader BTA. Jangan lupa klik share untuk bagikan artikel ini jika bermanfaat.