Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

NOVEL : Saat cinta berhijrah(Pergulatan Ruhani dan Jati Diri ‘Si Gadis Haram’)

NOVEL : Saat cinta berhijrah(Pergulatan Ruhani dan Jati Diri ‘Si Gadis Haram’)
Sampul Novel

Tidak mudah hidup di bawah tekanan psikis macam Febi. Si gadis cantik nan mempesona ini tiada hentinya menyesali kelahirannya sebagai gadis haram. Apalagi setelah mendengar keterangan pemuka agama bahwa, “anak haram tidak pantas hidup di muka bumi”. Dia pun semakin merasa hina dan tak berguna. Bahkan dia berani membenci Tuhan karena ‘ketidakadilan-Nya’ telah menggariskannya terlahir ke alam fana dengan menanggung kutuk anak haram.
\
Berawal dari perkenalan yang terjadi secara kebetulan. Perkenalan Febi dengan Bu Endang telah membuka rahasia besar tentang Febi yang selama ini tersimpan rapi dan tak terungkap barang sedikitpun. Ternyata Febi anak haram. Karena secuil dogma yang membingungkan inilah Febi semakin terjungkal di terjang prahara dosa dan kegelapan jiwa. Febi yang lemah lembut tiba-tiba menjadi dingin dan liar. Kini, dia muak melihat orang tuanya di rumah. Semuanya palsu, semuanya bertopeng. Oleh sebab itulah, dia memilih hidup sendiri dari pada terus-terusan tersiksa melihat ayah dan ibunya. Ia meninggalkan keluarganya dan memilih hidup mandiri di kos.

Pada mulanya, kehidupannya di kos biasa-biasa saja. Namun setelah kedekatannya dengan salah seorang penghuni kos yang bernama Sri, dia pun berubah fikiran. Dia nekat menempuh jalan yang sama dengan Sri demi menemui bahagia karena dia melihat Sri menemukan bahagia disitu. Masa bodoh dengan komentar orang lain. Tak terkecuali nasihat dari sahabat karibnya, Rini dan Vina. Semuanya lewat begitu saja. Keputusannya sudah bulat meskipun, menurut banyak orang, profesi yang ditempuhnya sangatlah hina. Ia tak peduli. Apapun yang dilakukannya, toh ia tetap saja anak haram yang hina.

Seiring berjalannya waktu, kebahagiaan yang dicari tak juga ia temukan. Hingga akhirnya ia bertemu dengan Abah dan Haji Imron Japati. Sejak saat itu, ia memutuskan hijrah sepenuh jiwa, hidup, cinta, dan air mata untuk membangkitkan jati diri, kekuatan hati, dan kebahagiaan sejati. Dia berhijrah dengan energi jiwa dan ruhaninya.

Siapakah gerangan Bu Endang? Bagaimana dia bisa tahu semua tentang Febi? Dalam perjuangannya mencari kebahagiaan, jalan ‘hina’ apakah yang ditempuh Febi? Siapa pula Abah dan Haji Imron Japati? Berhasilkah perjuangan Febi dalam mencari bahagia?
Anda akan menemukan jawabannya di dalam novel “Saat Cinta Berhijrah” karya Andi Bombang ini. Penulis novel ‘Kun…Fayakun’ ini begitu cerdas mengemas novelnya dalam bahasa yang sederhana namun bergelora. Novel ini mengusung motivasi penuh tenaga untuk menuju hidup yang lebih positif. Novel ini layak dibaca oleh semua kalangan.

Sekian.