Novel : Jilbab Traveler Sparks In Korea Asma Nadia
Contoh Novel : Jilbab Traveler Sparks In Korea Asma Nadia
Sinopsi - Manakah yang lebih penting bagi seorang gadis, mencintai atau dicintai?
Rania Timur Samudra hanya ingin menelusuri jejak-jejak cinta Allah yang terhampar di bumi. Namun yang terjadi, si Jilbab Traveler tak cuma menemukannya pada tempat-tempat indah yang menakjubkan dan terkadang menikam emosi, tapi jejak itu juga membayang pada laki-laki Korea yang memotret kehidupan ini dengan cintanya yang hitam putih.
Pada sisi lain, seorang lelaki yang menjadi teman lama Rania, juga menawarkan ‘pesona kehidupan’. Lelaki itu bahkan berhasil menaklukan ketakutannya sendiri demi membawa Rania terbang melintasi keinginan-keinginannya.
Bumi dan segala isinya memang selalu menimbulkan rasa takjub. Tapi cinta yang Allah sematkan pada ruang kecil bernama hati, ternyata lebih meluapkan ketakjuban dan sensasi pada kemahabesaran-Nya.
Dan Rania,
Dimanakah Allah menyiapkan titik perhentian bagi petualangannya?
“Jangan bicara cinta pada burung-burung sebelum kau yakin tumbuh sayap yang mneerbangkan hasratmu pada cinta-Nya”
Sosok berpostur atletis itu berdiri disana.Persis menutupi lensa kamera. Kalau saja boleh, Rania ingin memintanya menyingkir. Jerih payah mencari tempar strategis lalu mengatur kamera untuk membidik satu dari festival dunia yang tak boleh dilewatkan, akan sia-sia jika pemuda tampan itu tak beranjak.
“Rania?”
Lelaki itu tak meminta banyak. Hanya kesempatan berbicara sebentar. Bukan masalah besar seandainya tidak sekarang. Kenapa tidak sejak tadi saat langit senja belum berubah pekat?
Pemuda bertubuh tegap di depannya masih berdiri menunggu. Sesekali menarik panjang dan mengembuskan dengan cepat, menggosokkan tangan menghalau dingin yang menggigit.
Rania melirik jam tangan sekilas. Tersisa beberapa menit sebelum langit di atas mereka dipenuhi warna-warni berbagai formasi cahaya. Mempesona, seperti yang dilihat melalui foto-foto di internet.
Seandainya bisa meminjam kemampuan magic Samantha dalam film serial lama yang diputar ulang di TV kabel, Rania pasti sudah menggerak-gerakkan hidung untuk memindahkan lelaki itu dari fokus kamera.
Tapi… gadis berkerudung itu menggigit bibir.
Seharusnya sesuatu yang penting, pikirnya. Mustahil sosoal dihadapannya menempuh ‘bahaya’ ribuan kilometer jika sekadar janji meeting di Gangwon-do. Tapi kenapa sekarang? Di tempat ini?
Atau mungkinkah lelaki itu membawa kabar buruk?